Subjunctive mood (I wish ...) = contrary to the fact
Suatu peristiwa yang terjadi tapi berlawanan dengan harapan sipembicara, tidak mungkin terjadi.
Sumber Photo: pexels.com |
(1). Present ... untuk kejadian saat ini
Syarat: (a) Tense yang di pakai adalah Past tense (namun bukan berarti masa lampau)
(b) Jika tidak ada kata kerja, To be nya "were"
e.g.:
It is still raining. I wish the rain stopped now. (Harapannya hujan berhenti pada saat ini tapi kenyataan hujan tetap turun)
I am poor, I wish I were rich. (Harapannya semoga dia kaya, tetapi kenyataannya dia masih tetap miskin).
(2) Past ... untuk kejadian dimasa lampau
syarat: (a) Tense yang di pakai adalah past perfect.
e.g.:
I wish he had arrived (kenyataannya dia belum juga sampai pada waktu itu).
(3) Future ... Gunakann "would", berbeda dengan yang diatas (1 & 2) yakni suatu kemungkinan bisa terjadi. If something could become true in the future, although it is not a very hopeful wish.
I wish the raining would stop (kemungkinan akan berhenti)
I wish he would stay at home (kemungkinan dia akan tinggal di rumah)
I wish he wouldn't speak so slowly (harapanku semoga dia tidak berbicara lebih keras)
Catatan: Penggunaan lain dari "wish" (tidak sama dengan A-B-C diatas)
(a) mengucapkan selamat
I wish you “a very happy Idul Fitri”
(b) Want atau would like
I wish to meet the headmaster = I want to meet the headmaster.
BANDINGKAN
I wish to see it = I want someone to show it to me (menginginkan seseorang untuk memperlihatkannya)
I wish I saw it = I am sorry I didn't see it. (menyesal karena tidak melihat)
(c) Wished dalam bentuk past
He wished he had come to the party = He was sorry he didn't come to the party. (menyesal karena tidak datang ke pesta yang lalu).
EmoticonEmoticon